Halo halo,
Berawal dari ngobrol-ngobrol bareng Niken, teman saya yang juga seorang Blogger, saya jadi ingin belajar menulis cerita perjalanan deh. Kali ini saya mau cerita waktu saya jalan-jalan sekitar bulan Maret 2019. Waktu itu saya lagi liburan musim semi (spring break) yang cuma satu minggu dan saya habiskan semuanya untuk jalan-jalan bareng teman-teman.
Saat liburan musim semi waktu itu, saya dan seorang teman sekampus memutuskan untuk jalan-jalan hiking dan camping bareng. Teman saya ini orang Amerika dan sudah lebih lama tinggal di Flagstaff dibanding saya. Dia mengusulkan untuk pergi hiking dan camping ke Prescott. Jujur kalau diajakin camping begini, saya jarang googling sendiri. Langsung aja ayo berangkat! hahaha
Pagi itu sangat spesial. Saya bangun pagi, sarapan roti bakar, lalu duduk-duduk santai di meja makan. Ngga lama kemudian, ada sekawanan rusa yang mampir ke belakang rumah. Kira-kira ada sekitar 8-10 rusa. Rusa-rusa itu minum dan makan di belakang rumah sekitar 30 menit-an. Pemandangan yang cantik sekali.
Kelihatan ngga rusanya? Di belakang pagar. Foto ini saya ambil dari depan pintu belakang rumah. |
Teman saya jemput sekitar jam 9, lalu kami siap-siap dan berangkat dari rumah saya sekitar jam 10. Perjalanan dari Flagstaff ke Prescott sekitar 1 jam. Teman saya ini bawa mobil, jadi lebih gampang untuk menuju ke sana. Sepanjang perjalanan kami ngobrol banyak. Kami mendengarkan albumnya Red Hot Chili Peppers dan nyanyi-nyanyi bareng.
Perjalanan dari Flagstaff ke Prescott sangat menyenangkan. Pemandangan di kanan kiri jalan yang tadinya dipenuhi oleh pinus, perlahan berganti menjadi pohon cemara (Juniper sp.) dan oak (Quercus sp.). Flagstaff berada di ketinggian sekitar 2.100 mdpl, sedangkan Prescott agak turun di ketinggian 1.600 mdpl. Perbedaan ketinggian ini lah yang membuat vegetasi di sekitar juga berubah.
Prescott pertama kali 'ditemukan' sekitar tahun 1864. Waktu itu Prescott adalah ibukota provinsi Arizona, sampai akhirnya 1889 ibukota Prescott dipindahkan ke Phoenix. Kalau dilihat dari pusat kota (downtown), Prescott terlihat seperti kota tua klasik Amerika yang biasa dilihat di film-film.
Sayang banget saya ngga banyak foto di downtown, tapi kira-kira begini bentuk kotanya. |
Sampai di Prescott, sekitar jam 11, kami makan siang di taman di kawasan Yapavai County Courthouse atau gedung pengadilan daerah. Kami makan sandwich, yang kami siapkan dari Flagstaff, di bangku yang ada di taman itu. Taman di tengah kota Prescott nyaman sekali. Banyak orang tua, kakek nenek yang sedang jalan-jalan sama keluarga sambil jalan-jalan bersama anjingnya. Rumputnya juga empuk buat didudukin.
Gedung Pengadilan |
Habis makan siang, kami keliling downtown yang relatif kecil itu. Kami masuk ke toko-toko lucu. Ada satu bangunan yang terdiri dari beberapa toko dan semuanya sangat menarik. Di dalamnya ada toko bumbu yang punya segala macam bumbu dari segala penjuru dunia, namanya Spice Traveller. Toko ini jual bumbu campuran, berbagai acar, saus, dan selai yang dibuat homemade. Teman saya akhirnya beli satu bumbu cajun.
Di dalam gedung itu juga ada juga toko yang jual berbagai jenis minyak zaitun dan cuka, namanya Olive U Naturally. Saya baru tau kalau minyak zaitun bisa punya berbagai rasa dan sungguh enak dimakan pakai roti tawar. Roti tawar, dicocol ke minyak zaitun berbagai rasa. Ya begitu kira-kira. Ini pengalaman baru yang sangat unik buat saya. Si teman saya juga akhirnya jajan satu botol kecil minyak zaitun untuk salad.
Masih di toko yang sama, ada yang jual pernak-pernik suvenir, toko cokelat fudge, toko kopi dan gelato, juga ada toko seni di lantai atas. Gelato dan kopinya enak. Toko seninya juga seru dan bagus-bagus.
Selesai dari gedung itu, kami sempat keliling lalu akhirnya mampir ke toko buku. Saya beli mug souvenir untuk dosen pembimbing saya dan beli buku diary. Buku diary ini buku favorit saya karena cover dan kertasnya bagus sekali. Saya juga beli tattoo tempelan yang lucu. Hahaha.
Tato-tatoan yang saya dan teman serumah saya pakai. |
Baru setelah selesai eksplorasi downtown, kami pergi ke jalur hiking.
Nama jalur hikingnya adalah Constellation Trail. Teman saya bilang, dia suka tempat hiking ini karena lanskapnya mirip dengan lanskap Joshua Tree National Park. Waktu itu saya belum pernah ke sana dan ngga kebayang bentuknya sepertinya apa. Sebelum berangkat pun saya ngga cari tau dulu. Jadi benar-benar ngga kebayang.
Kami mulai hiking sekitar jam 4. Ternyata tempat hiking ini unik, seperti out of space. Tempatnya banyak batu-batu besar. Jalur hiking-nya sudah ditandai, kita tinggal mengikuti jalur yang sudah ada saja.
Jalur masuk Constellation Trail yang saya foto dari tempat parkir. |
Bebatuan di Constellation Trails |
Oiya! Setelah hiking beberapa lama, saya baru sadar ternyata Constellation Trail adalah memorial sebuah kecelakaan pesawat. Dulu sekitar tahun 1959 ada sebuah pesawat terbang yang jatuh tepat di lokasi ini. Semua penumpang meninggal. Lalu, keluarga para korban membuat tempat hiking dan tempat memorial di kawasan ini. Ada pecahan-pecahan pesawat yang sengaja ditaruh di situ sebagai tempat untuk mengingat kejadian.
Jujur, sebagai warga Indonesia yang terbiasa mendengar cerita seram. Saya yakin banget kalau tempat ini pasti banyak hantunya kalau di Indonesia. Jelas-jelas ini tempat bekas kecelakaan, ya kan? Sudah pasti banyak hantunya. Tapi saya kan ngga tau ya konsep cerita hantu di Amerika gimana dan teman saya pun tenang-tenang aja. Gimana dong? Jadi saya sok berani aja. Haahhhh.
Habis hiking sampai sekitar jam 5an, kami balik ke mobil untuk ambil tenda, sleeping bags, dan gitar. Kami cari tempat buat camping di antara bebatuan yang relatif agak ke dalam dan ngga terlalu dekat dengan jalur hiking. Tempat camping-nya enak karena datar, tanahnya kayak batu-batu yang halus banget. Rasanya kayak tidur di atas karpet.
Setelah selesai buat tenda, kami naik ke atas batu besar untuk menikmati senja. Ini salah satu senja terbaik yang pernah saya lihat. Warnanya jingga dan merah muda. Rasanya.. Saya bisa istirahat dari pikiran saya yang sedang kelabu dan pusing tujuh keliling. Waktu itu juga minggu pertama saya memutuskan untuk ngga pakai jilbab lagi.
Sambil menikmati senja, saya berpikir tentang betapa besar priviledge-nya hidup saya sehingga saya bisa mengambil keputusan itu. Bahwa saya sekarang bisa mengambil keputusan besar untuk diri sendiri. I was on my own but was never alone. Bahwa sesulit apapun hidup, ternyata kita masih bisa menemukan momen-momen sederhana yang indah dan menenangkan. Momen itu mengingatkan saya bahwa hidup bukan hitam putih, bukan biner, tetapi penuh warna yang kadang ngga pernah bisa diduga.
Senja dari Prescott |
Setelah malam datang, saya kebanyakan di dalam tenda aja. Tentunya, sudah was wes wos mikirin di sini hantunya kayak gimana. Teman saya, yang bule itu, malah nyanyi-nyanyi kencang pakai gitar. Saya cuma bisa mikirin, ini para hantu kalau keberisikan gimana ya? Haaaahh monangis.
Saya sempatin keluar tenda untuk foto bintang, yang tentunya gagal karena saya ngga tau cara foto bintang. Saya juga foto tenda kami, yang tentunya juga blur kemana-kemana. Yaudah lah ya yang penting ada fotonya.
Tenda |
Malam itu, walau saya kepikiran hantu terus, untungnya saya bisa tidur dengan pulas sampai pagi. Fiuh. Cuaca juga ngga terlalu dingin. Sleeping bag yang kami pakai relatif cukup tebal untuk membuat tidur kami nyaman.
Paginya, kami loncat-loncatan di batu. Well, bukan saya yang loncat-loncat, karena saya penakut. Teman saya loncat-loncatan di antara batu. Saya nonton saja. Setelah sarapan dan beres-beres, kami melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya.
Kami pergi ke tempat hiking berikutnya yaitu Granite Garden Parks. Tempat ini ngga jauh dari tempat hiking pertama. Granite Garden Parks kayaknya relatif kecil, tapi jalur hiking nya dibuat mutar-mutar biar pengunjung bisa keliling lokasi. Jalurnya juga menarik banget, ditandai dengan spot-spot di batuan. Rasanya seperti di Blues Clues yang cari jejak. Hahaha.
Granite Garden Park |
Jalur hiking |
Di tempat hiking ke dua, ada beberapa jalur manjat wall climbing, tempat duduk, dan bangunan bekas tambang yang sudah tidak terpakai. Hari itu panas banget sih. Untung kami bawa banyak banget air minum, jadi ngga kehausan. Oiya, saya juga ngga mandi itu dua hari, saking Prescott udaranya kering, saya ngga merasa keringetan.
Habis dari tempat hiking kedua, kami main ke Watson Lake yang juga dekat. Watson Lake indah sekali!
Watson Lake, Prescott |
Baru deh kami pulang. Seru juga perjalanan hiking dan camping singkat di Prescott. Cuma satu jam dari Flagstaff, gratis, dan nyaman pula. Senangnya!
No comments
Post a Comment