Kata ilmuwan, rasa euphoria cinta bisa hadir akibat peningkatan hormon dopamine. Hormon yang buat kita senang selalu, bahagia tak terkira rasanya, semua berbunga-bunga seperti taman bunga yang berupa-rupa warnanya. Dopamine juga menekan rasa protes dan kesal dalam diri kita, terutama kepada yang tercinta. Sehingga apapun yang sang tercinta lakukan, tetap terasa berkilauan dan semerbak mewangi dunia kita.
Para ilmuwan juga bilang, dopamine hanya bisa bertahan sekitar 4 tahunan meraja dalam diri kita. Sisanya? Otak mulai mengambil alih euphoria itu, bunga-bunga mulai layu, segala yang indah menjadi terbuka, menampakkan wujud aslinya. Duri-duri di mawar mulai terasa, karena segala yang mewangi akan diverifikasi ulang oleh otak kita. Otak mulai bisa protes dan kesal akan kenyataan yang ternyata tak seindah taman bunga.
Dan ketika semua kabut yang menutupi wajah asli sebuah cinta mulai tersibak, tinggal lah diri kita yang tersisa. Apakah kita mau membuat cinta ini tetap ada?
Karena untuk membuat cinta tetap ada diperlukan sebuah komitmen keras dan kemauan tingkat tinggi. Tidak ada cinta yang bisa bertahan tanpa diperjuangankan. Cinta itu bertahan kalau kita pegangin terus, kita jaga keberadaannya. Kita isi terus bahan bakarnya, kita rawat mesin-mesin penggeraknya, kita service secara berkala, kita pajang dengan cantik hingga tetap enak dilihat dan dirasa. Kita pupuk setiap nafasnya, kita buang serangga-serangga pengganggu nya, kita pilih tanah tempat berpijaknya, kita potong bagian-bagian busuknya. Dan sejuta perkerjaan lain yang tentunya tak bisa dianggap ringan.
”But here's the truth about the truth: It hurts.” –Meredith Grey
Sayangnya, cinta bukan soal diri sendiri. Cinta melibatkan banyak pihak. Orang yang tercinta, orang di sekeliling, orang di masa lalu, orang di masa depan, orang-orang antah berantah, dan lain sebagainya. Tapi yang paling utama dari cinta ya.. dua orang yang terlibat di dalam nya. Dua orang ini yang menjadi penggerak cinta. Mau atau tidak dua orang ini menggerakkan cinta, itu yang jadi kunci utama.
Tidak ada komentar
Posting Komentar